Halaman

Selasa, 09 Februari 2010

Taksi Luar Angkasa



PEMERINTAHAN Obama mengusulkan anggaran baru sebesar US$6 miliar untuk mendorong perusahaan swasta membangun, meluncurkan, dan mengoperasikan pesawat ruang angkasa untuk NASA dan pihak lain.

Negeri Paman Sam nantinya akan membayar para astronaut untuk ke luar angkasa seperti halnya naik taksi. Ini dilatari anggapan membawa astronaut ke orbit seperti yang NASA telah lakukan selama 49 tahun telah dipandang ketinggalan zaman. Pasalnya, banyak pihak selain pemerintah juga mampu melakukan itu.

Aksi go public tersebut diyakini mendorong lembaga ruang angkasa untuk menjelajah di luar orbit Bumi dan mempelajari Bumi dengan satelit lebih baik. Niscaya, ini akan memacu lahirnya perusahaan swasta generasi baru, sekaligus berbagai inovasi dalam teknologi internet.

Namun, ada sejumlah ketakutan. Mantan pejabat NASA khawatir tentang keselamatan. Para pemimpin Kongres dibayangi kehilangan pekerjaan yang terkait. Beberapa orang masih percaya ruang angkasa berbahaya untuk diserahkan kepada perusahaan swasta yang komersial. Pemerintah akan kehilangan pengetahuan yang vital dan kontrol.

Mike Gold, penasihat perusahaan di Bigelow Aerospace, yang sedang membangun stasiun ruang angkasa komersial pertama dan penyedia pesawat ruang angkasa, percaya bahwa pemerintah seharusnya memprivatisasi peluncuran astronaut dekade lalu. "Ini akan memaksa dunia kedirgantaraan untuk menjadi kompetitif lagi dan mengembalikan masa kejayaan kita," kata Gold.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar